Selasa, 07 Maret 2017

TEORI KONSELING

PENGERTIAN KONSELING MENURUT PARA AHLI
Menurut  Smith dalam Shertzer dan Stone Tahun 1974
Konseling merupakan suatu proses dimana konselor membantu konseli membuat interprestasi-interprestasi tentang fakta-fakta yang berhubungan pilihan, rencana atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuat. 
Menurut Cavanag Tahun 1990
Konseling merupakan hubungan antar seorang penolong yang terlatih dan seseorang yang mencari pertolongan, dimana ketrampilan si penolong bdan situasi yang diciptakan olehnya menolong untuk belajar berhubungan dengan dirinya sendiri dan orang lain dengan terobosan-terobosan yang semakin bertumbuh.
Menurut Rogers dalam Hendrarno Tahun 2003
Menyatakan bahwa konseling merupakan rangkaian-rangkaian kontak atau hubungan secara langsung dengan individu yang tujuannya memberikan bantuan dalam merubah sikap dan tingkah lakunya.
Menurut Bernard dan Fullmer Tahun 1969
Konseling meliputi pemahaman-pemahaman dan hubungan individu untuk mengungkapkan  kebutuhan-kebutuhan, motivasi dan potensi-potensi yang unik dari individu dan membantu individu yang bersangkutan untuk mengapresiasikan tiga hal tersebut.

TEORI TEORI KONSELING
  1. TEORI KONSELING “TRAIT & FACTOR”

Beberapa tokoh utama teori sifat dan faktor adalah Walter Bingham,John Darley,Donald G.Paterson, dan E.G. Williamson, tetapi tokoh yang paling menonjol dan terkenal ialah Williamson karena pandangan dan konsepnya telah banyak dipublikasikan dalam berbagai artikel,jurnal dan buku-buku. Teori sifat dan faktor ini sering pula di sebut sebagai konseling direktif atau konseling yang berpusat pada konselor.

  • Konsep utama
Menurut teori ini,kepribadian merupakan suatu sistem sifat atau faktor yang saling berkaitan satu dengan lainnya seperti kecakapan,minat,sikap dan tempramen.Studi ilmiah yang telah dilakukan adalah (1) mengukur dan menilai ciriciri seseorang dengan tes psikologis, (2) mendefinisikan atau menggambarkan diri seseorang,(3) membantu orang untuk memahami diri dan lingkungannya, dan (4) memprediksikan keberhasilan yang mungkin di capai di masa mendatang.
Hal mendasar bagi konseling sifat dan faktor adalah asumsi bahwa individu berusaha untuk menggunakan pemahaman diri dan pengetahuan kecakapan dirinya sebagai dasar bagi pengembangan potensinya.
Maksud konseling menurut Williamson adalah untuk membantu perkembangan kesempurnaan berbagai aspek kehidupan manusia. Dikatakan bahwa selanjutnya tugas konseling sifat dan faktor adalah membantu individu dalam memperoleh kemajuan memahami dan mengelola diri secara membantunya menilai kekuatan dan kelemahan diri dalam kegiatan dengan perubahan kemajuan tujuan-tujuan hidup dan karir (Shertzer & Stone,1980,171)
Asumsi pokokyang mendasari teori konseling sifat dan faktor adalah:
a. Karena setiap individu sebagai suatu pola kecakapan dan kemampuan yang terorganisasikan secara unk,dan karena kemampuan kualitas relatif stabil remaja,maka tes objektif dapat di gunakan untuk mengidentifikasikan karakteristik-karakteristik.
b. Pola-pola kepribadian dan minat berkorelasi dengan oerilaku kerja tertentu.Oleh karena itu, maka identifkasi karakteristik para pekerja yang berhasil merupakan suatu informasi yang berguna dalam membantu individu memilih karir.
c. Kurikulum yang berbeda akan berbeda menuntut kapasitas dan minat yang berbeda dan hal ini dapat di tentukan.Individu akan belajar dengan lebih mudah dan efektif apabila potensi dan bakatnya sesuai dengan tuntunan kurikulum.
d. Baik siswa maupun konselor hendaknya mendiagnosa potensi siswa untuk mengawali penempatan dalam kurikulum atau pekerjaan.Hasil di agnosa juga dapat di jadikan dasar memprogram kehidupan rumaah tangga.
e. Setiap orang menyukai kecakapan dan keingingan untuk mengidentifikasikan secara kognitif kemampuannya sendiri.Individu berusaha untuk medapatkan dan memelihara kehidupannya dan memanfaatkan kecakapan dalam mencapai kepuasan kerja dengan kehidupan rumah tangga.

  1. KONSELING “RATIONAL EMOTIVE”

Tokoh teori ini adalah Albert Ellis.Para ahli psikologis klinis sering mengkhususkan diri dalam bidang konseling perkawinan dan keluarga.

  • Konsep utama
Ellis memandang bahwa manusia itu bersifat rasional dan juga irasional.Orang berprilaku dalam cara-cara tertentu karena ia percaya bahwa ia harus bertindak dalam cara itu.Orang mempunyai derajat tinggi dalam sugestibilitas dan emosionalitas yang negatif (kecemasan,rasa berdosa, permusuhan dan sebagainya).
Unsur pokok terapi rasional-emotif adalah asumsi bahwa berpikir dan emosi bukan dua proses yang terpisah. Menurut Ellis pikiran dan emosi dua hal yang saling bertumpang tindih,dan dalam prakteknya kedua hal itu saling terkait. Emosi di sebabkan dan di kendalikan oleh pikiran. Padangan yang penting dalam teori ini adalah konsep bahwa banyak perilaku emosional individu yang berpangkal pada “selftalk” atau “omong diri” atau internalisasi kalimat-kalimat yaitu orang yang menyatakan kepada dirinya sendiri tentang pkiran dan emosi yang bersifat negatif.




  1. TEORI BEHAVIORAL

Pendekatan behavioral merupakan sebuah pendekatan dalam konseling yang secara umum masih dipergunakan oleh para konselor. Tokoh pendekatan ini antara lain adalah Bandura, Pavlov, Skinner dan masih banyak yang lainnya. Pendekatan ini berasumsi bahwa perilaku manusia merupakan serangkaian hasil belajar. Apa dilakukan oleh seseorang merupakan hasil produksi dari lingkungan yang dominan seperti orang tua, sekolah, masyarakat atau orang lain yang berpengaruh (significant other). Manusia dianggap sebagai mahkluk yang tidak mempunyai daya apa-apa (determinitif). Manusia identik dengan robot, yang tidak memiliki inisiatif dan hanya bisa melakukan sesuatu karena merespon sebuah perintah.

  1. TEORI HUMANISTIK

Pendekatan humanistik muncul karena ketidakcocokan dengan paradigma pendekatan Behavioristik. Tokoh aliran humanistik antara lain adalah Abraham Maslow, Rogers, Viktor Frankl dan masih banyak lagi yang lainnya. Para ahli ini secara mendasar mengemukakan teori-teorinya berdasar pada pendekatan humanistik, hanya saja, dalam pelaksanaan strategi konseling ada perbedaan-perbedaan.

Pendekatan humanistik yang dikembangkan oleh Abraham Maslow mendasarkan pemikirannya pada teori tentang kebutuhan manusia. Dimana kebutuhan manusia terdiri dari a) kebutuhan biologis dan phisik, b) kebutuhan rasa aman, c) kebutuhan untuk memiliki dan mencintai, d) kebutuhan harga diri dan e) kebutuhan aktualisasi diri.
Hirarki kebutuhan yang diuraikan oleh Maslow menunjukkan bahwa bahwa manusia akan terdorong untuk mencukupi kebutuhannya dan berusaha untuk menyelesaikan kebutuhan-kebutuhannya (accomplished). Perilaku manusia akan termotivasi untuk mencukupi kebutuhannya sampai dengan tingkat kebutuhan yang paling tinggi yaitu aktualisasi diri.


  1. TEORI GESTALT

Teori Gestalt memandang manusia dengan asumsi-asumsi sebagai berikut, 1) manusia merupakan suatu komposisi yang menyeluruh (whole) yang diciptakan dari adanya interrelasi bagian-bagian, tidak ada satu bagian tubuh (tubuh, emosi, pemikiran, perhatian, sensasi dan persepsi) yang dapat dipahami tanpa melihat manusia itu secara keseluruhan, 2) seseorang juga merupakan bagian dari lingkungannya dan tidak dapat dipahami dengan memisahkannya, 3) seseorang memilih bagaimana merespon stimuli eksternal, dia merupakan aktor dalam dunianya dan bukan reaktor, 4) seseorang mempunyai potensi untuk secara penuh menyadari keseluruhan sensasi, pemikiran, emosi, dan persepsinya, 5) seseorang mampu untuk membuat pilihan karena kesadarannya, 6) seseorang mempunyai kemampuan untuk menentukan kehidupan secara efektif, 7) seseorang tidak mengalami masa lalu dan masa yang akan datang; mereka hanya akan dapat mengalami dirinya pada saat ini, dan 8) seseorang itu pada dasarnya baik dan bukan buruk.
Menurut teori Gestalt, manusia sehat memiliki ciri-ciri antara lain 1) percaya pada kemampuan sendiri, 2) bertanggungjawab, 3) memiliki kematangan, dan 4) memiliki keseimbangan diri. Sebagai orang yang pernah mempelajari teori psikoanalisa (walaupun ditolaknya) Frankl menunjukkan bahwa orang-orang tidak sehat memiliki ciri-ciri sebagaimana yang disebutkan oleh teori psikoanalisa sebagai deffense mechanism.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ISO 14000

Iso 1400 dalam Pertanian Ramah Lingkungan ISO 14000 adalah standar internasional mengenai manajemen lingkungan yang dikeluarkan oleh...