Rabu, 08 Maret 2017

little experience about counseling

SMA adalah masa dimana pertemanan menjadi suatu hal yang penting, setiap orang memiliki teman tempat mereka berbagi tawa, canda, keluh kesah, serta banyak hal. Mulai dari hal yang menyenangkan sampai dengan pertengkaran-pertengkaran kecil. Masa SMA saya tidak seperti High School Musical atau cerita lebay FTV-FTV jaman SMA. Layaknya anak SMA lainnya, saya memiliki teman, pacar, bahkan orang-orang yang tidak suka terhadap saya. Dibanding menceritakan masalah pacar atau orang-orang yang tidak suka terhadap saya, menceritakan tentang teman rasanya lebih menarik. Pertemanan adalah awal dari segalanya entah itu baik atau buruk. Waktu saya duduk dikelas 2 SMA, saya akui banyak yang menjadi teman saya. Tapi, hanya sekedar teman untuk ber-haha-hihi ria, bukan tempat untuk menceritakan keluh kesah. Namun, ada segelintir orang yang siap menjadi “tempat sampah” ketika tidak ada siapapun yang mau mendengarkan keluh kesah. Saya menyebutnya dengan “mereka”.

Mereka selalu bercerita tentang keluh kesah mereka, entah itu urusan sekolah, keluarga, pacar, atau apapun. Saya selalu menjadi pendengar setia mereka, bahkan memberikan beberapa komentar dan masukan apabila diperlukan. Bukan hanya sekedar untuk membuat mereka merasa mendapat solusi, tetapi secara tulus membantu dengan apa yang saya punya. Berbagai macam orang yang datang untuk bercerita, membuat saya menjadi terbiasa untuk menampung keluh kesah mereka. Kemudian, memberikan saran mungkin belum tepat tapi setidaknya bisa membantu. Menurut saya pada dasarnya manusia senang berinteraksi meski ada beberapa individu yang menyembunyikan diri dari kerumunan tetapi ketika mempunyai tempat untuk bercerita mereka pun akan terus bercerita tentang semua hal yang mereka simpan.


Masa SMA bisa dibilang salah satu masa dimana pembentukan karakter saya, banyak cerita orang lain, masalah orang lain, bahkan penyelesaian orang lain yang bisa saya pakai untuk referensi pembentukan karakter saya. Pada masa itu saya menemukan hal yang menyenang kan saat bisa melihat berbagai emosi dari mereka yang bercerita, seperti menangis sambil cerita akan sulitnya pelajaran, tertawa karena kebodohannya sendiri, bahkan menangis sekaligus tertawa ketika menceritakan masa lalunya. “hahahaha” Cuma kata itu yang bisa saya gambarkan ketika mengingat semua kejadian uniqe mereka. Semua pengalaman itu menjadikan pribadi saya yang sekarang ini mengerti “ada berbagai karakter manusia di bumi ini tapi pada dasarnya kita itu sama” dan saya sangat menikmati di saat saya menjadi “tempat sampah” bagi orang lain meski kadang meraka menganggap saya tak bernilai tapi sebenarnya saya memiliki fungsi yang sangat dibutuh kan oleh mereka. Simple nya bisa membuat orang tertawa bahagia itu menyenangkan bagi saya, meski terkadang saya lupa untuk menyelesaikan masalah saya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ISO 14000

Iso 1400 dalam Pertanian Ramah Lingkungan ISO 14000 adalah standar internasional mengenai manajemen lingkungan yang dikeluarkan oleh...