SMA adalah masa
dimana pertemanan menjadi suatu hal yang penting, setiap orang memiliki teman
tempat mereka berbagi tawa, canda, keluh kesah, serta banyak hal. Mulai dari
hal yang menyenangkan sampai dengan pertengkaran-pertengkaran kecil. Masa SMA
saya tidak seperti High School Musical
atau cerita lebay FTV-FTV jaman SMA. Layaknya anak SMA lainnya, saya memiliki
teman, pacar, bahkan orang-orang yang tidak suka terhadap saya. Dibanding
menceritakan masalah pacar atau orang-orang yang tidak suka terhadap saya,
menceritakan tentang teman rasanya lebih menarik. Pertemanan adalah awal dari
segalanya entah itu baik atau buruk. Waktu saya duduk dikelas 2 SMA, saya akui
banyak yang menjadi teman saya. Tapi, hanya sekedar teman untuk ber-haha-hihi
ria, bukan tempat untuk menceritakan keluh kesah. Namun, ada segelintir orang
yang siap menjadi “tempat sampah” ketika tidak ada siapapun yang mau
mendengarkan keluh kesah. Saya menyebutnya dengan “mereka”.
Mereka selalu
bercerita tentang keluh kesah mereka, entah itu urusan sekolah, keluarga,
pacar, atau apapun. Saya selalu menjadi pendengar setia mereka, bahkan
memberikan beberapa komentar dan masukan apabila diperlukan. Bukan hanya
sekedar untuk membuat mereka merasa mendapat solusi, tetapi secara tulus
membantu dengan apa yang saya punya. Berbagai macam orang yang datang untuk
bercerita, membuat saya menjadi terbiasa untuk menampung keluh kesah mereka.
Kemudian, memberikan saran mungkin belum tepat tapi setidaknya bisa membantu. Menurut
saya pada dasarnya manusia senang berinteraksi meski ada beberapa individu yang
menyembunyikan diri dari kerumunan tetapi ketika mempunyai tempat untuk
bercerita mereka pun akan terus bercerita tentang semua hal yang mereka simpan.
Masa SMA bisa
dibilang salah satu masa dimana pembentukan karakter saya, banyak cerita orang
lain, masalah orang lain, bahkan penyelesaian orang lain yang bisa saya pakai
untuk referensi pembentukan karakter saya. Pada masa itu saya menemukan hal
yang menyenang kan saat bisa melihat berbagai emosi dari mereka yang bercerita,
seperti menangis sambil cerita akan sulitnya pelajaran, tertawa karena
kebodohannya sendiri, bahkan menangis sekaligus tertawa ketika menceritakan
masa lalunya. “hahahaha” Cuma kata itu yang bisa saya gambarkan ketika
mengingat semua kejadian uniqe mereka.
Semua pengalaman itu menjadikan pribadi saya yang sekarang ini mengerti “ada
berbagai karakter manusia di bumi ini tapi pada dasarnya kita itu sama” dan
saya sangat menikmati di saat saya menjadi “tempat sampah” bagi orang lain
meski kadang meraka menganggap saya tak bernilai tapi sebenarnya saya memiliki
fungsi yang sangat dibutuh kan oleh mereka. Simple
nya bisa membuat orang tertawa bahagia itu menyenangkan bagi saya, meski
terkadang saya lupa untuk menyelesaikan masalah saya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar